Kejuaraan Nasional berkuda bertajuk Aragon Merdeka Masters 2025 yang berlangsung sejak Rabu, 6 Agustus 2025, mencatat rekor baru dengan jumlah peserta mencapai 1.752 entry—terbanyak sepanjang sejarah ajang ini.

Kompetisi yang diikuti oleh atlet-atlet dari berbagai daerah di Indonesia tersebut resmi berakhir pada Senin, 11 Agustus 2025, sekitar pukul 03.00 WIB. Selain jumlah peserta yang memecahkan rekor, turnamen ini juga menorehkan sejarah baru karena untuk pertama kalinya dilaksanakan pada malam hari.
Honorary President of Event, M. Chaidir Saddak atau yang akrab disapa Eddy Saddak, mengungkapkan kebanggaannya. “Ajang ini pun menjadi turnamen dengan peserta terbanyak mencapai 1.751 entry dan 380 kuda yang masuk silih berganti,” ujarnya.
Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, yang hadir mewakili Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyerahkan Piala Presiden, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kesuksesan penyelenggaraan event ini.
“Ini bagian dari upaya Pordasi mengembangkan olahraga berkuda sebagai sportainment, acara hiburan yang bisa dihadiri oleh semua kalangan atau rakyat Indonesia baik tua-muda, boys-girls, semua bisa ikut nonton,” jelas Aryo.
Terkait penataan kandang kuda yang penuh, Eddy Saddak menjelaskan bahwa pihak panitia telah mengantisipasinya. “Kita siasati dengan menggelar dua hari pertama untuk nomor dressage dan setelah itu baru jumping. Kuda-kuda juga masuk bergantian sehingga semua bisa terlaksana dengan baik. Yang pasti kami bangga bisa ikut menyemarakkan hari Kemerdekaan RI yang ke-80 dengan turnamen berkuda seru ini,” tuturnya.
Selama lima hari pelaksanaan, 6–10 Agustus 2025 di The Hub Indonesia, Bekasi, kompetisi dibuka dengan nomor dressage yang diikuti 142 peserta di dua hari pertama. Rider asal Jawa Timur dari Akara Stable, Nareswari Shifa Kayana (Shifa), berhasil membawa pulang Piala Presiden untuk nomor ini. Remaja 17 tahun tersebut mengaku gembira sekaligus termotivasi menghadapi Kejurnas bulan depan di Jakarta.
Pada hari terakhir, Minggu, 10 Agustus 2025, pertandingan nomor jumping berlangsung sejak pagi hingga dini hari. Setiap kelas diisi oleh 20–30 peserta, dan lomba baru rampung pada pukul 03.00 WIB. Salah satu yang paling bergengsi adalah kelas jumping 100 cm open dengan hadiah utama satu unit mobil Honda Brio. Persaingan ketat melibatkan sejumlah atlet nasional, seperti Muhammad ‘Aan’ Akbar Kurniawan (Hoya Stable), Muhammad Kadafi (Equinara Horse Sport), dan Nabila Putri Sharifa Sadat (HSA Equestrian).
Kemenangan akhirnya diraih oleh Teuku Rifat Renandra Harsya dari Equinara Horse Sport dengan kuda Tres Chique. Prestasi tersebut mengantarkannya membawa pulang mobil Honda Brio. “Sulit dilukiskan dengan kata-kata,” ungkap Rifat soal kebahagiaannya.

Pertandingan final yang dimulai pukul 19.30 sempat terhenti akibat hujan deras, namun kembali dilanjutkan setelah cuaca membaik. Sejumlah tokoh hadir pada malam puncak, di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, serta Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya.
Mengutip dari Sinarharapan.net, Menpora Dito mengaku terkesan. “Saya lihat The Hub Indonesia ini punya fasilitas equestrian yang sangat baik, event Presiden Cup ini juga ternyata antusiasnya sangat tinggi karena lihat peserta sampai 1.750 entry. Ini luar biasa. Belum lagi digelar di malam hari. Ini baik ya karena lebih sejuk buat atlet dan juga buat penonton kan sangat asyik. Saya sendiri baru merasakan sensasi menyaksikan pertandingan berkuda di malam hari, ini kereeen,” pujinya.
Aryo Djojohadikusumo menambahkan harapannya agar cabang olahraga berkuda dapat tampil di ajang SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade Los Angeles 2028. “Asia yang baru juara Olimpiade itu hanya Jepang di Paris tahun lalu, nah semoga saja dengan berkembangnya olahraga berkuda, harapan kita Indonesia juga bisa berbicara di Olimpiade seperti Jepang,” tuturnya. Ia pun berterima kasih kepada Rachel Marjam dan Edwin Aprihandono yang telah menyiapkan tempat sehingga event bersejarah ini dapat digelar untuk pertama kalinya di malam hari.