Idul Adha adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Menurut NU Online, hukum shalat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. Hukum ini berlaku untuk semua umat Muslim, baik yang berada di rumah, dalam perjalanan, merdeka, hamba sahaya, laki-laki, maupun perempuan.
Berikut kutipan dari kitab Fathul Qarib yang menjelaskan tentang hukum shalat Idul Adha:
“Shalat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun dalam perjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan, baik yang cantik maupun yang tidak modis.”
Niat Shalat Idul Adha
Seperti shalat pada umumnya, shalat Idul Adha juga diawali dengan niat. Bacaan niat ini berbeda-beda tergantung pada pelaksanaannya, apakah dikerjakan sendiri, berjamaah sebagai imam, atau sebagai makmum.
- Niat Shalat Idul Adha Sendiri:
- Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــال
- Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak’ataini lillahi ta’ala.
- Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
- Niat Shalat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam:
- Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَـــال
- Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ imaman rak’ataini lillahi ta’ala.
- Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
- Niat Shalat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum:
- Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَـــال
- Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ makmuman rak’ataini lillahi ta’ala.
- Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
Baca Juga: Jenis Hewan Qurban yang Sah untuk Idul Adha & Kenapa Kuda Tidak Bisa Menjadi Hewan Qurban
Tata Cara
Berikut ini adalah tata cara lengkap shalat Idul Adha yang bisa diikuti:
- Membaca Niat Bacaan niat sesuai dengan penjelasan di atas.
- Takbiratul Ihram Mengangkat tangan dan mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Membaca Doa Iftitah
- Takbir Tujuh Kali di Rakaat Pertama Setiap kali takbir, tangan diangkat seperti takbiratul ihram. Di antara takbir, membaca lafal berikut:
- Arab: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
- Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.
- Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-A’lâ Disunnahkan membaca surat Al-A’lâ setelah Al-Fatihah.
- Ruku’, I’tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Berdiri Kembali
- Takbir Lima Kali di Rakaat Kedua Dalam posisi berdiri di rakaat kedua, mengucapkan takbir lima kali sambil mengangkat tangan. Di antara takbir, melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin keempat.
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-Ghâsyiyah Disunnahkan membaca surat Al-Ghâsyiyah setelah Al-Fatihah di rakaat kedua.
- Ruku’, I’tidal, Sujud, dan Seterusnya Hingga Salam
- Mendengarkan Khutbah Setelah shalat, jemaah disunnahkan untuk mendengarkan khutbah Idul Adha.
Waktu Pelaksanaan Shalat Idul Adha
Shalat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah terbit matahari hingga waktu Zuhur. Pada tahun 2024, tanggal 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Oleh karena itu, shalat Idul Adha dapat dilaksanakan pada pagi hari tanggal 17 Juni 2024. Disarankan melaksanakan shalat lebih awal untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah qurban setelahnya.
Kesimpulan
Shalat Idul Adha merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Dengan memahami hukum, niat, dan tata cara pelaksanaannya, umat Muslim dapat melaksanakan shalat Idul Adha dengan lebih khusyuk dan sesuai tuntunan agama. Jangan lupa untuk melaksanakan shalat ini secara berjamaah dan mendengarkan khutbah setelahnya, agar mendapatkan pahala yang lebih besar. Semoga panduan ini bermanfaat bagi kita semua dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 2024.